MinorityIdeas

Share the Ideas Within the Codes of Peace

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Kamis, 26 Maret 2009

Sekilas Tentang Belanda

created by MinorityIdeas


Belanda. Apa yang terpikirkan dibenakmu ketika mendengar kata ‘Belanda’? Apakah kagum, benci, biasa-biasa saja, atau tidak tahu? Ya, mungkin ada berbagai macam pikiran tentang Belanda, yang pasti ‘Belanda’ bagi orang Indonesia khususnya sudah memberikan suatu goresan sejarah yang tidak akan pernah dilupakan bahkan hingga dunia ini kiamat. Baik buruknya konotasi ‘Belanda’ bagi kita, disini saya hanya ingin berbagi sedikit informasi tentang Belanda yang baru saja saya dapat dari seorang teman yang memang sudah pernah mengunjungi negeri kincir angin tersebut dan menuntut ilmu disana. Sebab jujur, Belanda yang saya tahu selama ini hanyalah sebuah gambaran negeri aggressor yang kecil, tidak lebih dari itu. Namun, ada sebuah sisi lain pada negeri Belanda ini yang sebenarnya patut untuk diberi perhatian, terutama oleh kita sebagai bangsa yang pernah dijajah oleh mereka agar dapat dijadikan sebagai sebuah pelajaran.

Pertama, bahwa negeri Belanda itu sangat kecil, paling sebesar provinsi Banten, tetapi memiliki kekuatan tangible yang cukup kuat untuk menopang eksistensi negara dan rakyatnya. Itulah sebabnya, kita seharusnya patut untuk lebih giat lagi belajar dalam membangun negeri kita ini karena Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara besar jika dibandingkan Belanda. Indonesia memiliki luas wilayah yang luar biasa, kekayaan alam yang sangat melimpah. Betul apa yang dikatakan Koes Plus bahwa tongkat yang dilemparkan pun bisa jadi tanaman. Sementara di Belanda tidak bisa. Tanah negeri Belanda adalah pasir, seperti pasir yang bisa kita temui di pantai. Selain luas wilayah yang kecil, mereka juga menghadapi masalah air sejak dulu hingga sekarang. Masalahnya adalah sebagian negeri mereka berada dibawah permukaan laut, karena itu mereka membuat bendungan di pantai. Bila kita berdiri di bendungan itu, maka kita akan melihat bahwa permukaan laut lebih tinggi dari permukaan tanah.

Hal lain yang mesti kita ketahui juga, bahwa cuaca di Belanda sangat buruk. Orang Belanda juga mengatakan hal serupa. Angin kencang dan mendung sering terjadi, dan karena 4 musim, maka kita akan jarang menemukan panas. Musim gugur, musim dingin, dan semi pada dasarnya dingin juga. Sementara musim panas yang 4 bulan lamanya tidak benar-benar 4 bulan, karena awal musim panas dan diakhirnya cuaca tetap saja dingin. Sementara puncak musim panas paling hanya satu bulan saja. Dengan demikian, sinar matahari disana menjadi sangat berharga.

Kita orang Indonesia yang sepanjang tahun menerima sinar matahari menjadi mengerti betapa Indonesia adalah surga. Cerita orang-orang Belanda yang dahulu pergi ke Indonesia juga mengatakan seperti itu. Namun, karena kita terbiasa hidup enak, jadi kita lupa bahwa telah diberi nikmat yang luar biasa oleh Allah SWT.

Selain soal cuaca, persoalan hubungan antar personal juga tidak enak. Berteman di Belanda sangat susah. Di Indonesia, kita bisa berteman dengan orang yang kita temui di jalan. Kita bisa ngobrol dengannya. Hal ini sangat berbeda di Belanda. Walaupun kita memiliki teman dekat seorang Belanda, kita mungkin tidak akan pernah diundang kerumahnya. Tempat yang memungkinkan untuk diundang dan bertemu adalah kafe, sedangkan rumah hanyalah diperuntukkan bagi keluarga yang sangat dekat. Seorang Palestina yang sudah tinggal di Belanda selama 20 tahun, ia hanya memiliki beberapa teman orang Belanda saja. Juga demikian dengan seorang Indonesia yang kawin dengan orang Belanda dan sudah hidup disana selama 14 tahun, ia hanya kenal dengan 7 keluarga saja. Karena itu, ini akan menjadi masalah besar bagi kita yang ingin tinggal di Belanda. Namun, orang Belanda menganggap ini sebagai hal yang biasa saja.

Kelebihan disana adalah, orang-orang Belanda sangat tertib dan taat hukum. Pelayan apa saja tidak akan melayani orang yang menyerobot antrean. Lingkungan mereka sangat bersih, susah bagi kita untuk menemukan sampah. Segalanya teratur diletakkan pada tempatnya. Tidak ada spanduk dan billboard. Kalaupun ada, ukurannya kecil dan tingginya hanya dua meter. Bayangkanlah sebuah negeri yang tidak memiliki sampah, betapa sangat indah dan bersih. Lalu, bandingkanlah dengan apa yang ada di negeri kita ini, fiuhh….

Soal pendidikan, satu ruang kuliah paling hanya diisi 20 mahasiswa saja. Ruang kelasnya juga kecil. Jadi, mahasiswa dan dosen berhadap-hadapan. Perpustakan jangan ditanya. Mereka memiliki koleksi buku yang luar biasa. Buku itu dari yang berumur ratusan tahun hingga yang terbaru. Ingin pintar adalah hal yang mudah disana. Khusus untuk studi Indonesia, hampir semua buku yang terbit di Indonesia ada kopiannya disana. Kita juga dibimbing oleh professor yang ahli dibidangnya. Hampir semua orang Belanda juga bisa berbahasa Inggris, dari anak-anak kecil hingga yang tua. Sebagai tambahan, kehidupan disana sangat bebas. Praktek lesbian dan homo adalah hal biasa. Tidur sekamar bersama pacar adalah hal biasa pula. Sejak usia remaja mereka sudah terbiasa demikian. Beberapa bulan lalu misalkan Koran Tempo memberitakan bahwa anak-anak usia 15 tahun di Amsterdam sudah pernah melakukan hubungan seksual. Banyak cerita mahasiswa Indonesia merasa terganggu oleh desahan pasangan yang sedang melakukan hubungan seks di kamar sebelah. Sesuatu yang tak terbayangkan di Indonesia.

(Sebagian besar sumber tulisan merupakan balasan email dari: ibnuaviciena@yahoo.com. Dengan penambahan seperlunya)

0 komentar: